Taman Wisata Candi Sojiwan: Menelusuri Keindahan Candi Berusia Lebih Dari 1000 Tahun

taman wisata candi sojiwan

E-Sur.com – Hai sobat E-sur, biacara soal peninggalan sejarah, Provinsi Jawa Tengah Banyak sekali memiliki peninggalan sejarah berupa candi yang kini dijadikan objek wisata, salah satunya adalah Taman Wisata Candi Sojiwan. Lalu, apa saja daya tarik dan juga pesona sejarah yang tersedia di taman wisata sejarah ini? Nah, berikut ini E-sur akan mengulasnya dengan lengkap untuk sobat e-sur semua.

Taman Wisata Candi Sojiwan

Candi Sojiwan atau dikenal juga dengan candi Sajiwan merupakan salah satu peninggalan sejarah yang terletak di Kebon Dalem Kidul Kecamatan Prambanan – Klaten – Jawa Tengah. Lokasinya berada tidak jauh dari kompleks candi prambanan dan juga keraton Ratu Boko. Berdasarkan relief dan juga stupa yang menghiasi bangunan dari candi ini, can Sojiwon merupakan candi yang bercorak agama Budha.

Sejarah Candi Sojiwan

Sebelum menjadi taman wisata candi Sojiwan, candi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1813 oleh utusan Raffles yang bernama Kolonel Collin Mackenzie. Ketika pertama kali ditemukan, candi ini sudah runtuh dan hanya tersisa reruntuhan tembok serta beberapa arca, dan kini sudah dilakukan pemugaran terhadap candi Sojiwan hingga candi ini tampak gagah berdiri.

candi sojiwan

Candi sojiwon diperkiraan berdiri antara tahun 842 dan 910 masehi. Sedangkan terkait siapa yang membangun candi ini, para ahli menghubungkannya dengan prasasti Rukam yang ditemukan di Temanggung, Jawa Tengah.

Di dalam prasasti yang ditulis oleh Nini Haji Rakryan Sanjiwana bertarikh 829 saka atau 907 masehi berisi tentang perbaikan desa rukam, dimana desa ini sebelumnya telah hancur karena letusan gunung berapi. Di dalam prasati tersebut tertulis bahwa desa rukam diharuskan untuk menjaga bangunan suci yang terletak di Limwung. Oleh sebab itu, akhirnya para ahli mendukan bahwa bangunan suci tersebut adalah candi Sojiwan.

Perlu sobat e-sur tau, candi Sojiwan ini dibangun sebagai bentuk pernghormatan dari Raja Dyah Balitung yang kala itu memerintah Mataram Kuno antara tahun 899 hingga 911 masehi untuk neneknya yang bernama Nini Haji Rakryan Sanjiwana. Oleh karena itulah akhirnya candi ini diberinama Sojiwan atai Sajiwan yang diambil dari nama Nini Haji Rakryan Sanjiwana.

Relief Candi Sojiwan

Di taman wisata candi Sojiwan, sobat e-sur akan menemukan sebuah candi yang memiliki arsitektur khas jawa tengah abah ke-9. Bangunan candi terbagi menjadi 3 bagian yaitu kaki candi, tubuh candi dan atap candi. Kompleks taman wisata candi Sojiwan ini memiliki luas sekitar 8.140 meter persegi dengan luas bangunan utama 401,4 meter persegi dan memiliki tinggi sekitar 27 meter.

Pada bagian kaki candi, terdapat relief adegan yang berjumlah 12 yang menceritakan tentang cerita Jataka yang berada di candi Sojiwan. Cerita yang terdapat pada ke-12 relief tersebut dapat dibaca menuju keselatan, dan berikut ini cerita dari 12 relief pada candi yang terdapat di taman wisata candi Sojiwan.

Relief 1 – Dua Pria yang sedang berkelahi
Menggambarnya 2 orang pria yang sedang bertarung dimana pria pada sisi sebelah kiri tampang menyerang dengan membawa sebilah pedang di tangan kanannya sebari tangan kirinya menuding pria lainnya.

Sedangkan pria yang satunya tampang sedang dudukmembelakangi pria yang menyerang tadi dengan mulut terbuka. Tampak pria tersebut berabut keriting dan menggunakan gelang serta kalung. Diperkirakan relief ini menceritakan tentang kisah “Dhawalamukha”.

Relief 2 – Angsa dan Kura-kura
Menggambarkan seekor kura-kura yang dibawa terbang oleh sepasang angsa.

Relief 3 – Garuda dan kura-kura yang sedang berlomba
Pada relief ini menceritakan sebuah perlombaan antara garuda dan kura-kura dalam menyebrangi samudra. Namun akhirna sang garuda harus kalah dengan kura-kura karena telah disiasati oleh sang kura-kura.

Relief 4 – Kera dan Buaya
Relief ini menceritakan tentang seekor kera yang menyiasati seekor buaya agar dia dapat menyebrangi sungai yang terdapat buaya di dalam sungai tersebut.

Relief 5 – Tikus dan Ular
Pada relief ini menceritakan tentang sebuah persahabatan antara tikus dan ular. Dimana kisahnya menceritakan seoekor tikus yang ditangkap oleh seorang pemburu yang bertujuan untuk makan ular perliharaannya. Ketika sang ulang hendak memakannya, tikus tersebut meminta jangan dulu dengan alasan jika sang ular memakan dirinya, maka ular akan menjadi gemuk dan sang pemburu akan memakan sang ular.

Sang tikus meminta ular untuk mempercayai nasehatnya dan menyuruh sang ulang untuk menggigit tutup keranjang tentang mereka berada hingga akhirnya ular dan tikus berhasil kabur. Namun tidak berapa lama ular merasa kelaparan dan akhirnya memakan tikus tersebut.

Relief 6 – Wanita serong dan Srigala
Jika diperhatikan, pada relief ini terdapat seekor srigala, sebuah kolam dan seorang wanita. Pada lukisan kolam tampak terdapat ikan dan juga setangkai bunga teratai. Srigala terlihat sedang menoleh kearah kanan dan ekornya tampak bergaris-garis yang menandakan bahwa ekornya berbulu. Sedangkan wanita terlihat sedang berjongkong dengan wajahnya yang menghadap ke arah kolam.

Para pakar beranggapan bahwa relief ini menceritakan tentang sebuah cerita Jataka yang kemudian disebut dengan Culla-Dhanuggahajātaka dan merupakan jataka nomor 374. Pesan yang terdapat pada relief ini adalah “Kehilangan Keberuntungan”

Relief 7 – Raja dan Putri Patih
Pada relieft 7 ini sobat e-sur bisa melihat ada seorang wanita duduk bersila terdapat seorang pria yang merebahkan kepalanya pada pangkuan sang wanita. Para pakar mengenali relief ini sebagai cerita bingkai Tantri Kamandaka.

Relief 8 – Gajah dan Kambing
Hingga kini, belum diketahui cerita yang terkandung pada relief ini

Relief 9 – Manusia Singa
Cerita yang terkandung pada relief ini masih belum bisa ditentukan.

Relief 10 – Srigala dan Banteng
Pada relief 10 di taman wisata candi Sojiwan ini menceritakan tentang seekor srigala yang mengikuti seekor banteng kemanapun dia pergi dikarenakan srigala mengira bahwa buah zakar dari banteng merupakan buah benaran dan berharap buah tersebut akan masak kemudian jatuh dan akhirnya bisa dimana.

Relief 11 – Kinnara
Lukisan atau pahatan yang terdapat pada relief ini menggambarkan kinnara, dimana kinnara sendiri dipercaya adalah sejenis mahluk dari sorgawi. Mahluk bernama Kinnara ini biasanya menggambarkan sebuah kebahagiaan dalam rumah tangga. Relief bergambar kinnara ini banyak sekali ditemukan pada bangunan candi-candi yang terdapat di jawa tengah.

Relief 12 – Singa dan Banteng
Pada relief ini mengisahkan tentang sebuah pertempuran antara singan dan banteng

Baca Juga: 4 Taman Wisata Di Jakarta Yang Bertema Budaya Indonesia

Lokasi Taman Wisata Candi Sojiwan

Taman Wisata Candi Sojiwan ini terletak di kecamanan Prambanan, tepatnya di Desa Kebon Dalem Kidul Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten – Jawa Tengah. Lokasinya sangat strategis karena letaknya yang berdekatan dengan candi-candi terkenal lainnya seperti candi Prambanan dan Candi Plaosan.

Harga Tiket Masuk

Untuk dapat masuk ke dalam kawasan taman wisata candi Sojiwan ini sobat e-sur akan dikenakan tarif yang cukup terjangkau, yaitu sebesar 16.000 rupiah untuk dewasa dan 2.000 rupiah untuk anak-anak.

Kesimpulan

Candi sojiwan merupakan peninggalan sejarah yang yang patut dilestarikan. Candi bercorak agama Budha ini memiliki 12 relief pada kaki candinya dimana masing-masing relief mengandung cerita masing-masing. Untuk masuk ke kawasan candi ini, pengunjung akan dikenakan tarif yang sangat terjangkau, namun demikian tetap harus menjaga kebersihan dan norma kesopakan dikarenakan candi ini dipercaya sebagai bangunan suci.

Pertanyaan Yang Sering Diajukan (FAQ)

  1. Dimana Letak Taman Wisata Candi Sojiwan?
    Taman wisata candi Sojiwan terletak di Desa Kebon Dalem Kidul, Prambanan, Kabupaten klaten – JATENG
  2. Berapa Tarif Untuk masuk ke area candi sojiwan?
    Harga tiket masuk ke kawasan candi Sojiwan adalah 16.000 untuk dewasa dan 2.000 Untuk anak-anak.
  3. Bercorak agama apa candi Sojiwan?
    Berdasarkan relief yang ditemukan pada kaki candi, Candi Sojiwan merupakan candi yang bercorak agama Budha.

Tambahkan sebuah komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *